Mantan CEO JetBlue, Robin Hayes akan bergabung dengan Airbus sebagai pemimpin produsen pesawat tersebut di Amerika Serikat.
Hayes telah menjabat sebagai CEO JetBlue selama sembilan tahun, kemudian mengundurkan diri dari jabatannya pada 12 Februari lalu.
Melansir CNN Business, Selasa (24/4/2024) Hayes akan mengambil alih peran ketua dan CEO Airbus Americas dari Jeff Knittel, yang mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin, 23 April 2024.
Penunjukan Hayes terjadi pada saat yang penting bagi Airbus, karena produsen pesawat asal Eropa tersebut berupaya memenangkan bisnis dari pesaing mereka di Amerika Serikat, Boeing, setelah serangkaian kesalahan langkah yang dilakukan pesaingnya.
Airbus melaporkan rekor pesanan jet tahunan pada 2023, tetapi dalam sebuah pernyataan, CEO Airbus Guillaume Faury mengisyaratkan rencana untuk ekspansi lebih lanjut di Amerika Utara.
“Bersama dengan tim kepemimpinan, kami menantikan Robin dan pengalaman industrinya yang luas untuk lebih mewujudkan tujuan strategis kami di kawasan ini di seluruh bisnis Airbus dan semakin mengembangkan jejak kami di Amerika Utara,” kata Faury dalam keterangan resminya.
Penunjukan Hayes di Airbus terjadi dua bulan setelah dia melepas jabatannya di JetBlue, yang memiliki armada pesawat Airbus. Ia mengatakan, keputusan itu diambil berdasarkan saran dokternya dan setelah berbicara dengan istrinya.
“Tantangan dan tekanan luar biasa dari pekerjaan ini telah berdampak buruk,” kata Hayes dalam pernyataannya pada Januari 2024.
“Sudah waktunya saya lebih fokus pada kesehatan dan kesejahteraan saya,” ungkap dia saat itu.
Setelah penunjukkan di Airbus, Robin Hayes mengatakan dia bersemangat untuk bergabung setelah mengambil cuti.
Sebagai ketua dan CEO bisnis Amerika Utara, Hayes akan memimpin bisnis pesawat komersial Airbus dan mengawasi helikopter serta bisnis luar angkasa dan pertahanan perusahaan di kawasan Amerika Utara.
Profil Robin Hayes